Thursday, December 27, 2007

Bahasa Jawa Tidak Dituturkan Orang Jawa Diluar Jawa

Dalam Wikipedia Bahasa Jawa dituturkan / dipakai oleh 80 juta penduduk dunia, tersebar di beberapa negara.

Kenyataan itu bisa saya terima ketika masih awal di Kalimantan di tahun 1990-an awal dan melancong ke beberapa negara. Saya menemui komunitas berbahasa Jawa di Hong Kong, baik para majikan yang pernah menetap di Jawa atau lahir di Jawa dan juga para PRT / TKI / TKW yang bekerja di Hong Kong, apalagi kalau majikannya adalah kelahiran Jawa.

Di Taiwan saya juga menemui komunitas PRT / TKW yang ramai berbahasa Jawa sehingga membuat telinga berdiri mencari sumber suara ketika sedang berjalan-jalan di Taipei.

Sebulan lalu dalam perjalanan Jogjakarta - Jombang - Mojokerto - Surabaya, saya dengan tertatih-tatih berusaha berbahasa Jawa ketika menawar barang di Jogja, otak berpikir keras menterjemahkan bahasa Jawa halus yang terucap oleh tukang becak, dll. di Jogjakarta. Dan di Jombang - Mojokerto - Surabaya dengan mudah mencerna bahasa Jawa kasar yang terucap disana.

Kini saya di Samarinda kembali dan mulai rajin mengawal istri ke pasar, baik pasar kecil di dekat rumah maupun pasar induk di Segiri. Saya menemui kenyataan yang aneh di telinga saya. Di kelurahan Jawa (Kampung Jawa) dimana saya tinggal, ternyata saya agak merasa aneh ketika komunitas yang mayoritas Jawa disitu, dan juga keluarga Jawa disitu bertutur, berbicara antara orang tua ke anak dalam Bahasa Indonesia! Mungkin karena Kampung Jawa adalah tempat yang multi etnik (ada berbagai suku tinggal disitu, Dayak, Madura, Manado, Banjar, Flores, Batak, Toraja, dll). Mungkin juga karena para orang tua disitu sudah generasi kedua, ketiga, bahkan keempat dari para pendatang Jawa dahulu kala.

Hal ini juga menjawab keanehan yang saya lihat beberapa tahun lalu ketika "terjebak" dalam rapat pembentukan IKA PAKARTI di rumah mas Dicky Soesanto. Ketika itu disepakati rapat menggunakan Bahasa Indonesia, karena sebagian peserta rapat tidak bisa berbahasa Jawa. IKA PAKARTI adalah Paguyuban orang Jawa (Tengah dan Timur) yang ada di Kalimantan Timur.

Jadi saya melihat kenyataan bahwa orang Jawa diluar Jawa meskipun di daerah yang mayoritas suku Jawa mulai meninggalkan bahasa Jawa sebagai bahasa sehari-hari.

25 comments:

  1. Replies
    1. KAMI SEKELUARGA MENGUCAPKAN BANYAK TERIMA KASIH ATAS BANTUANNYA MBAH , NOMOR YANG MBAH BERIKAN/ 4D SGP& HK SAYA DAPAT (350) JUTA ALHAMDULILLAH TEMBUS, SELURUH HUTANG2 SAYA SUDAH SAYA LUNAS DAN KAMI BISAH USAHA LAGI. JIKA ANDA INGIN SEPERTI SAYA HUB MBAH_PURO _085_342_734_904_ terima kasih.

      KAMI SEKELUARGA MENGUCAPKAN BANYAK TERIMA KASIH ATAS BANTUANNYA MBAH , NOMOR YANG MBAH BERIKAN/ 4D SGP& HK SAYA DAPAT (350) JUTA ALHAMDULILLAH TEMBUS, SELURUH HUTANG2 SAYA SUDAH SAYA LUNAS DAN KAMI BISAH USAHA LAGI. JIKA ANDA INGIN SEPERTI SAYA HUB MBAH_PURO _085_342_734_904_ terima kasih.


      KAMI SEKELUARGA MENGUCAPKAN BANYAK TERIMA KASIH ATAS BANTUANNYA MBAH , NOMOR YANG MBAH BERIKAN/ 4D SGP& HK SAYA DAPAT (350) JUTA ALHAMDULILLAH TEMBUS, SELURUH HUTANG2 SAYA SUDAH SAYA LUNAS DAN KAMI BISAH USAHA LAGI. JIKA ANDA INGIN SEPERTI SAYA HUB MBAH_PURO _085_342_734_904_ terima kasih.

      Delete
  2. Menurut Wikipedia sih pakai Bahasa Jawa, tapi gak tahu saya gak kesana :)
    Info tambahan, meskipun di Samarinda bahasa Jawa mulai jarang dipakai oleh orang Jawa di Samarinda (dan juga banyak daerah lainnya di Kalimantan) tapi karena banyaknya suku Jawa maka kita bisa mendengar logat yang aneh-aneh dari orang Dayak, orang Banjar, orang Flores, dll. yang memaksakan diri berbahasa Jawa karena mayoritas suku Jawa di Samarinda.

    Sedangkan di Banjarmasin karena mayoritas suku Banjar maka orang Jawa disanapun terpaksa ikut berbahasa Banjar. Saya pernah tinggal 5 bulan di Banjarmasin jadi bisa merasakannya.

    ReplyDelete

  3. aku orang jawa asli, dimanapun berada aku selalu pake bahasa jawa, kecuali ketika bicara dengan orang non jawa. aku cinta bahasa jawa :)

    Bahasa jawa bahasa hebat, bahasa ini punya huruf2 sendiri (Honocoroko), dan itu jarang dimiliki oleh bahasa daerah lain :)

    ReplyDelete
  4. Analisa saya yang masih punya kebanggaan seperti Samsi ini adalah pendatang baru, sedangkan yang sudah 2-3 keturunan dan belum pernah menginjak tanah Jawa sudah mulai pudar.

    Selain Kampung Jawa, ada kantong-kantong pendatang Jawa lainnya di Samarinda, di kantong-kantong pemukiman ini seperti di Karang Paci (pengrajin meubel) bahasa Jawa masih dipakai dalam keluarga.

    ReplyDelete
  5. Kalo Rapat IKA PAKARTI pake bahasa Indonesia, mending bubarin aja, bikin malu !!!

    ReplyDelete
  6. Kenapa?
    Tidak menghormati Bahasa Indonesia?
    Mengesampingkan jutaan orang Jawa yang tidak bisa Bahasa Jawa?

    Ingat mereka sudah berada di Kalimantan sejak jaman penjajahan Belanda dan berbaur dengan suku-suku yang sudah ada lebih dulu di Kalimantan seperti suku Bugis, suku Banjar dan suku Dayak. Interaksi sekian keturunan membuat mereka menggunakan Bahasa Indonesia.

    Sama halnya di suku Dayak, dari berbagai sub suku Dayak yang berbeda bahasa akhirnya mereka menggunakan bahasa Indonesia untuk berkomunikasi.

    Ingat juga konflik antar suku di propinsi-propinsi lain di Kalimantan dicetuskan oleh pendatang baru, bukan oleh mereka yang sudah tinggal dan kawin-mawin dengan suku-suku setempat.

    Bahasa Indonesia memang bukan menggantikan sepenuhnya kok. Tapi kenyataan juga yang saya lihat di Jogjakarta, anak-anak sekolah yang waktu itu kita tanya untuk menterjemahkan bahasa Jawa halus sudah tidak mengerti lagi bahasa kakek-neneknya itu. Padahal itu di Jogjakarta.

    ReplyDelete
  7. lagi blajar basa jawa = isik sinau boso jowo ...

    ReplyDelete
  8. sopo toh wedo'an iki, kok ayu tenan rupane, aku tresno karo kowe

    ReplyDelete
  9. Samsi ngertine wedo'an wae, kerjo...woi...

    ReplyDelete
  10. Iku loh, Samsi sing kerjo nang pergudangan Samarinda

    ReplyDelete
  11. samsi tresno banget karo de'e
    tapi de'e meneng wae :D

    ReplyDelete
  12. gak kok.. *mergo jik nang suroboyo,.. kekekekeke

    ReplyDelete
  13. tergantung dengan siapa dan dalam forum apa kita berbicara. klo yg kita ajak ngomong orang jawa dan tahu bhs jawa kenapa tidak..klo ngomong dalam forum yang heterogen ya gunakan bahasa nasional, tapi klo forumnya saja orang jawa ya mbok yao ngomong jawanya dipelihara....itu namanya melestarikan bahasa sendiri (jawa)... jadi ndak masalah dimanapun mau di antartika pun klo yg kita ajak ngomong dapat bahasa jowo ya monggo kerso....GBU

    ReplyDelete
  14. okay okay
    saya pamit dulu kalau begitu
    heheh

    ReplyDelete
  15. halo,,,halo,,,haloo,,,lam knal,,,
    oow,,,
    rumahnya di smrinda ya,,,
    sama donk,,,
    heheh,,,

    ReplyDelete
  16. Ya..ya... Samarinda. Salam kenal juga

    ReplyDelete
  17. Ada yang pengen belajar basa Jawa? Yuk, belajar bareng - bareng ma saya ..

    ReplyDelete
  18. sejarah samarinda itu bagaimana sih bro. bisa dijelasin gak suku mana yah yang pertama kali mendirikan samarinda
    .aku pura pura lupa aja. pengen denger langsung dari warga samarinda. :)

    ReplyDelete
  19. Tapi kalo di Medan, orang2 keturunan Jawa kabarnya masih ngomong Jawa, meskipun aksennya rada keras mirip Batak.

    ReplyDelete