Monday, December 31, 2007

Samarinda 2008

Ada dua peristiwa penting di 2008 ini untuk Samarinda yang tampaknya membuat pesta penyambutan 2008 saya duga lebih meriah dibanding penyambutan 2007.

Langit Samarinda menjelang masuk 2008 lebih meriah dengan kembang api dibanding tahun lalu. Lampu Suar bukan saja meluncur dari kapal-kapal yang ada di pelabuhan Samarinda tapi muncul juga di arah-arah lain kota. Kembang api meluncur dari mana-mana menghiasi langit kota yang cerah tapi tertutup asap bakaran kembang api.

Tahun 2008 Samarinda (juga Kaltim) akan mengalami dua hal. Pemilihan Gubernur 2008-2013 dan PON XVII 2008. Dua peristiwa besar yang mungkin membuat para kandidat calon gubernur Kaltim memeriahkan malam pergantian tahun di beberapa lokasi. Kebetulan banyak calon adalah orang Samarinda atau memusatkan perhatiannya pada Samarinda sebagai indikator dengan jumlah penduduk terbanyak di Kaltim (kira-kira 1/3 penduduk Kaltim ada di Samarinda).

Balikpapan sendiri sebagai kota kedua entah bagaimana kemeriahannya, kita tunggu informasinya.

Surut ke belakang dari tahun 1990-2000, Samarinda selalu tertinggal dari Balikpapan. Meskipun dari segi perputaran uang lebih besar dari Balikpapan, tapi Balikpapan beruntung beberapa kali mendapat walikota yang baik. Setidaknya tidak terlalu terikat kelompok tertentu sehingga cukup adil dalam mengembangkan kota. Kota berkembang dengan pesat dan baik. Didukung adanya bandara internasional di Balikpapan. Namun pada periode itu saya yang pernah diminta perusahaan menentukan kantor pusat apakah di Balikpapan atau Samarinda, saya pilih Samarinda karena beberapa keunggulan strategis (ekonomi, pendidikan, geografis), sedangkan transportasi unggul di angkutan air (sungai dan laut) tapi kalah di angkutan udara.

Tahun 2001 arah mulai berbalik. Otonomi daerah dimulai. Curahan anggaran pemerintah daerah untuk Samarinda meningkat. Baik anggaran Kaltim maupun anggaran Samarinda. Segala sarana umum ditingkatkan (minus listrik yang masih gagal hingga saat ini). Jika pada periode sebelumnya investor nasional hanya melirik Balikpapan. Kini Samarinda mulai dilirik hingga beberapa tahun kemudian beberapa investor nasional mulai menanamkan modalnya di Samarinda.

Kini 2008. Samarinda masih berkembang melebar, belum terlalu tumbuh ke atas. Beberapa investasi properti untuk tumbuh ke atas masih dipegang investor lokal. Sementara Balikpapan mulai tumbuh ke atas dengan pesat.

Akankah suatu saat Samarinda mengungguli Balikpapan? Waktu yang akan menentukan.
Satu faktor ketertinggalan Samarinda yaitu bandara yang memadai jika terpenuhi di tahun 2010 nanti akan menjadi pemicu tumbuh pesatnya Samarinda. Balikpapan yang kini sepertinya sudah over supply 'ruang' baik itu apartemen, kantor, perniagaan akan tertinggal kembali. Samarinda saat ini masih kekurangan 'ruang' terutama tempat tinggal. Kepadatan penduduk akan makin menyesak di tengah kota. Harga-harga 'ruang' saat ini di Samarinda berkisar di 2-4x harga Makassar, dengan Balikpapan masih imbang. Waktu yang akan menentukan harga 'ruang' akan makin mahal di Samarinda.

Satu hal lagi yang akan dihadapi Samarinda ketika bandara yang memadai itu beroperasi. Karena swasta akan menentukan apakah bandara itu akan menjadi sekelas Balikpapan atau bahkan mengunggulinya (kini separuh lebih penumpang yang mendarat di Balikpapan bukan punya tujuan Balikpapan, Garuda dan Lion sebagai maskapai terbesar di Indonesia sudah punya cabang di Samarinda, meski belum ada bandara yang bisa mereka darati). Samarinda akan menghadapi 'gegar budaya' ketika arus masyarakat luar menyesak masuk ke Samarinda. Perubahan perilaku lebih metropolis akan berbenturan dengan perilaku lokal yang masih ada sampai saat ini.

Semoga segala perubahan tersebut dapat mulus berjalan dengan dipimpin oleh gubernur yang pas (2008-2013) dan walikota yang pas pula (2010-2015). Bukan gubernur atau walikota yang terlalu condong pada kelompok tertentu. Tapi pemimpin yang pas seperti yang sering menjabat walikota Balikpapan beberapa periode ini.

Selamat Tahun Baru 2008

Sunday, December 30, 2007

TOP Indie Balikpapan Band Festival 2007




Acara paling ujung tahun 2007 yang kita support sistemnya di Balikpapan bersama Telkomsel. Diselenggarakan oleh Budas Production http://www.budasproduction.blogspot.com/

Bintang tamunya: Anang Hermansyah.
Acara berlangsung siang/sore hari untuk Seminar mengenai Independent Musik Portal (www.importmusik.com), yang dihadiri juga oleh mas Gagan selaku GM-nya IM:PORT

Malamnya show dari 3 besar, pengumuman 12 peserta rekaman, Favorit dan show Edelweiss Band dan Phasta Band.

(foto2 sebagian out of focused, karena diset manual, auto focus sedikit kacau karena gelapnya ruangan)

Thursday, December 27, 2007

Bahasa Jawa Tidak Dituturkan Orang Jawa Diluar Jawa

Dalam Wikipedia Bahasa Jawa dituturkan / dipakai oleh 80 juta penduduk dunia, tersebar di beberapa negara.

Kenyataan itu bisa saya terima ketika masih awal di Kalimantan di tahun 1990-an awal dan melancong ke beberapa negara. Saya menemui komunitas berbahasa Jawa di Hong Kong, baik para majikan yang pernah menetap di Jawa atau lahir di Jawa dan juga para PRT / TKI / TKW yang bekerja di Hong Kong, apalagi kalau majikannya adalah kelahiran Jawa.

Di Taiwan saya juga menemui komunitas PRT / TKW yang ramai berbahasa Jawa sehingga membuat telinga berdiri mencari sumber suara ketika sedang berjalan-jalan di Taipei.

Sebulan lalu dalam perjalanan Jogjakarta - Jombang - Mojokerto - Surabaya, saya dengan tertatih-tatih berusaha berbahasa Jawa ketika menawar barang di Jogja, otak berpikir keras menterjemahkan bahasa Jawa halus yang terucap oleh tukang becak, dll. di Jogjakarta. Dan di Jombang - Mojokerto - Surabaya dengan mudah mencerna bahasa Jawa kasar yang terucap disana.

Kini saya di Samarinda kembali dan mulai rajin mengawal istri ke pasar, baik pasar kecil di dekat rumah maupun pasar induk di Segiri. Saya menemui kenyataan yang aneh di telinga saya. Di kelurahan Jawa (Kampung Jawa) dimana saya tinggal, ternyata saya agak merasa aneh ketika komunitas yang mayoritas Jawa disitu, dan juga keluarga Jawa disitu bertutur, berbicara antara orang tua ke anak dalam Bahasa Indonesia! Mungkin karena Kampung Jawa adalah tempat yang multi etnik (ada berbagai suku tinggal disitu, Dayak, Madura, Manado, Banjar, Flores, Batak, Toraja, dll). Mungkin juga karena para orang tua disitu sudah generasi kedua, ketiga, bahkan keempat dari para pendatang Jawa dahulu kala.

Hal ini juga menjawab keanehan yang saya lihat beberapa tahun lalu ketika "terjebak" dalam rapat pembentukan IKA PAKARTI di rumah mas Dicky Soesanto. Ketika itu disepakati rapat menggunakan Bahasa Indonesia, karena sebagian peserta rapat tidak bisa berbahasa Jawa. IKA PAKARTI adalah Paguyuban orang Jawa (Tengah dan Timur) yang ada di Kalimantan Timur.

Jadi saya melihat kenyataan bahwa orang Jawa diluar Jawa meskipun di daerah yang mayoritas suku Jawa mulai meninggalkan bahasa Jawa sebagai bahasa sehari-hari.

Tuesday, December 25, 2007

Ira Yuliana




Folder ini saya buat khusus Ira Yuliana, sementara beberapa foto lainnya tercecer di beberapa event yang dia ikuti.

Dua sesi pemotretan disini, satu adalah di acara Bintang SCP 2007 ketika Ira menjadi MC di acara tersebut bersama Martin (22 Desember 2007) dan satu sesi pemotretan di halaman parkir Lipan Hill Restaurant bersama Honda Jazz miliknya (2 Agustus 2007)

FS-nya: http://profiles.friendster.com/irayuliana

Sunday, December 16, 2007

Pemilihan Putra/Putri Duta Wisata Balikpapan 2007/2008




Bertempat di Kartini Ballroom Blue Sky Hotel Balikpapan pada hari Sabtu, 15 Desember 2007

Saya dan crew mendukung acara ini sebagai acara pertama di Balikpapan yang kita proses sistem polling SMS-nya.

Kalau dibandingkan dengan acara sejenis di Samarinda, acara ini dikelola cukup kompak. Tidak di ruang yang besar sekali dan pengunjung juga sesuai dengan kapasitas ballroom yang tidak terlalu besar.

Hadir dalam acara ini wakil walikota Balikpapan dan calon wakil gubernur Kaltim yang semuanya adalah orang2 Kaltim Post Group.

Monday, November 26, 2007

Accelera Auto Contest 2007 @Samarinda




Dari ajang Accelera Auto Contest 2007
Di Gedung Wanita, Mal Lembuswana 17-18 November 2007
Belum sempat beri komentar foto, komentari aja dulu deh

Saturday, November 24, 2007

Canada - Kadin Kaltim November 2007


Ketua KADIN KalTim

Pertemuan antara kedutaan Kanada di Indonesia dan KADIN Kalimantan Timur, 4-5 November 2007 di Bumi Senyiur Hotel dan Lipan Hill Resto.

Thursday, November 8, 2007

Taman Nasional Kutai Jadi Ladang?

Kemarin perjalanan ke Sangatta seharian. Dalam perjalanan sebelum melewati Bontang mendapat cerita kalau hutan di TNK lagi digarap oleh suku tertentu untuk dijadikan ladang.

Ternyata memang benar. Sepanjang sekian belas kilometer di kiri dan kanan jalan antara Bontang Sangatta, bekas kebakaran hutan tahun 1997 lalu pohonnya ditebangi semua berserakan dan di sela-selanya ditanami berbagai tanaman, ada yang mirip padi, apakah itu padi saya tidak tahu. Kita tidak berhenti. Saya tidak membawa kamera. Ilustrasi foto saya ambil dari situs lain.

Selain pohon yang ditebangi di sejauh mata memandang di kiri dan kanan jalan, mulai banyak yang mengerjakan rumah. Banyak bangunan baru dibuat dengan kayu masih segar coklat bekas gergajian. Banyak juga kayu-kayu yang terpotong rapi siap dijadikan bangunan. Sebagian lagi masih tenda-tenda warna oranye. Sebagian sudah menjadi rumah.

Sepertinya dalam beberapa bulan kedepan sebagian Taman Nasional Kutai di sepanjang jalan Bontang Sangatta akan berubah menjadi perladangan seperti halnya sebagian Bukit Suharto di antara Samarinda - Balikpapan.

Apakah ini memang disengaja?
Apakah ini penjarahan?

Saya tidak tahu, mungkin teman2 dari LSM Lingkungan lebih tahu ini.

Papan nama Taman Nasional Kutai tinggal perhiasan belaka.

Friday, October 19, 2007

Citra Niaga Samarinda Terbakar setahun lalu

Hampir setahun Citra Niaga terbakar

http://kohde.multiply.com/photos/album/49/

Semalam saya dikontak wartawan Samarinda Pos yang menanyakan kontak arsitek Citra Niaga yang beberapa waktu terakhir ini beberapa kali jalan ke Samarinda.

Citra Niaga bakal dibenahi lagi, demikian juga tampkanya akan dipikirkan mengenai penempatan pedagang kaki lima yang makin memenuhi kota tanpa ada tempat sama sekali.

Akhirnya sejak semalam saya berkomunikasi dengan Antonio Ismael, M.Arch arsitek Citra Niaga. Komunikasi via SMS yang berlanjut ke email.
Blog Citra Niaga yang mendapat Aga Khan Award ada disini:
http://agakhanantonio.blogspot.com/

Citra Niaga memang kurang diperhatikan oleh pemerintahnya saat ini beda dengan tahun-tahun awal setelah memperoleh Aga Khan Award dulu sampai setidaknya awal 1990-an Citra Niaga masih punya pamor. Samarinda identik dengan Citra Niaga waktu itu. Bahkan gaungnya sampai kini masih tersisa. Ke Samarinda kurang lengkap kalau tidak menjenguk Citra Niaga. Tapi bagi kita yang sudah lama di Samarinda atau lahir di Samarinda dalam erah sekarang ini, terutama kaum muda. Citra Niaga bukanlah apa-apa dibanding Mal Lembuswana atau Samarinda Central Plaza. Citra Niaga hanyalah tempat kumuh terbuka dimana pedagang kecil berkumpul bercampur dengan toko-toko lama yang sudah mulai ditinggalkan pembelinya. Beralih ke mal berpendingin ruangan penuh hiburan, penuh jajajan modern.

Akankah Citra Niaga menyala lagi pamornya?
Akankah Samarinda punya sesuatu lagi yang bisa dibanggakan tanpa cibiran dari pejabat pusat terhadap proyek Islamic Center dan megaproyek trilyunan rupiah lainnya dari Pemprov Kaltim? Harusnya Pemkot Samarinda bisa.

Sunday, October 14, 2007

[Blog Action Day] Samarinda Banjir Sampai Kapan?

Samarinda yang kutinggali sejak 1990 telah banyak berubah. Terutama di percepatan pembangunan pada tahun 2001-2002 sejak otonomi daerah. Banyak daerah baru dibuka, banyak bukit menjadi hilang dan rata dengan muka bumi di sekitarnya. Banyak tutupan bangunan baru yang mengurangi resapan tanah. Banyak daerah menjadi banjir.

Dulu kala orang membangun rumah di daerah Air Putih sudah berupa rumah panggung untuk menghindari genangan air atau luapan air. Kini rumah-rumah panggung itu lantainya kalah tinggi dengan jalan yang dibangun dan banjir lebih tinggi dibanding lantai rumah panggung yang mestinya sudah cukup tinggi waktu itu.

Dulu RS Dirgahayu di Jl.Merbabu mestinya sudah dibangun dengan memperhitungkan banjir karena Samarinda = Sama rendah dan memang isi kota yang ada sampai kini masih berpusat di DAS Karang Mumus yang ketika banjir 10 tahun lalu menggenangi hampir seluruh kota. Kini RS Dirgahayu sering kebanjiran ketika hujan lebat lewat dari 30 menit. Air mengalir dari jalan Merbabu, sementara jalan Pasundan di sebelah rumah sakit dibatasi pagar tinggi sudah menjadi sungai dadakan. Jalan itu lebih tinggi sekitar 2-3 meter dari tanah rumah sakit, air bukan melimpas dari sungai dadakan di jalan Pasundan tapi masuk dari depan dari jalan Merbabu.

Jalan Gajah Mada persis di tepi sungai Mahakam sering banjir. Salah perencanaan? Ya salah perencanaan juga kurang pemeliharaan. Jalan di tepi sungai tidak selayaknya banjir jika muka air sungai masih lebih rendah dari jalan. Maka perencanaan saluran pembuangan alias drainagenya memang salah. Pemeliharaan gorong-gorong juga sulit dilakukan jika perencanaan salah. Banyak jalan di Samarinda yang menyediakan saluran banjir di median jalan, ya di atas jalan bukan di bawah jalan. Air dibiarkan melimpas melewati muka jalan bukan lewat gorong-gorong yang harusnya di bawah muka jalan.

Dari cerita-cerita orang-orang tua, dulu Samarinda adalah kota dengan banyak sungai kecil. Kini sungai-sungai kecil itu sudah hampir hilang semua. Hingga kini harus dikeluarkan dana luar biasa besar untuk membuat kembali saluran-saluran pengganti saluran yang hilang itu. Belum lagi hilangnya permukaan resapan air yang membuat air harus cepat mencari sungai. Tidak adanya jalur cepat air membuat air macet di mana-mana dan menjadi genangan air atau bahkan banjir.

Jadi Samarinda banjir sampai kapan?
Entah kapan Samarinda punya perencanaan yang baik untuk membereskan masalah banjir ini, baik membuat aturan, menghijaukan tutupan lahan yang hilang tanamannya maupun perencanaan pengendalian banjir yang baik.

-----------------------
tulisan ini (maunya) merupakan bagian dari Hari Aksi Blog tentang Lingkungan Hidup tahun 2007

Sunday, July 22, 2007

The Golden Compass

Rating:★★★★
Category:Movies
Genre: Science Fiction & Fantasy
Baru review websitenya malah dapat ini.

Monday, July 16, 2007

Kawin Lagi (Hidup Ini Penuh Cerita)

Hari ini SMS masuk ke ponselku "kamu lagi di...(tempat rahasia yah...)", kujawab "iya, napa? mau kesini?". "rencananya sih gitu" balasnya.

Sepuluh menit kemudian SMS masuk lagi "aku lagi di bawah, malas naik", "ok, bentar 3 menit lagi aku turun"

Tiga menit kemudian aku turun. Dia ada di bawah dengan adiknya dan juga anaknya yang hari ini mulai masuk kelas 1 SD. "Dalam rangka apa nih, kok rame-rame?". Diapun bercerita "bokapku mau memperkenalkan calon istrinya", dia juga bercerita kalau tiga hari terakhir tidak jalan dengan pacarnya, karena mantan istri pacarnya datang. Dia tidak mungkin menghalangi mantan istri pacarnya yang punya alasan kuat untuk bertemu dengan kedua anak mereka yang tinggal ikut pacarnya.

"Ya kamu tahan dirilah, coba menutup pikiran" aku bilang. "Iya, aku coba untuk tidak cemburu. Habis mau gimana lagi kan ada alasan kuat mau ketemu anaknya". Lalu dia secara samar juga mengatakan kalau pacarnya dan mantan istri pacarnya jalan-jalan juga ke Tenggarong bersama anak mereka. Mereka tinggal serumah. Sekian bulan yang lalu dia pernah cemburu berat ketika mendengar khabar bahwa mantan istri pacarnya datang ke Samarinda. Waktu itu aku sampai perlu menemaninya beberapa waktu agar emosinya mereda.

Telponnya berbunyi... lalu dia bilang "bokapku sudah sampai". "OK kalau gitu aku naik dulu ya." Akupun melanjutkan kegiatanku sampai setengah jam kemudian.

Setelah selesai aku turun lagi ke bawah. Tak lama kemudian dia muncul lagi. "Calon istri bokapku cuma beda lebih tua setahun dari aku, cantik sih" Kitapun bercerita lagi sampai dia pamit pulang dengan anaknya.

Hidup temanku ini memang penuh cerita. Ibunya menikah lagi dengan pemuda yang tidak beda jauh dengan usianya, sementara pacarnya berusia lebih tua dibanding suami ibunya. Kini ayahnya akan menikah dengan wanita yang ternyata hanya berbeda setahun dengannya. Sementara dia sendiri sudah mempunyai anak sejak awal masuk SMA dan tidak pernah menikah dengan ayah anaknya.

Kawin Lagi (Hidup Ini Penuh Cerita)

Hari ini SMS masuk ke ponselku "kamu lagi di...(tempat rahasia yah...)", kujawab "iya, napa? mau kesini?". "rencananya sih gitu" balasnya.

Sepuluh menit kemudian SMS masuk lagi "aku lagi di bawah, malas naik", "ok, bentar 3 menit lagi aku turun"

Tiga menit kemudian aku turun. Dia ada di bawah dengan adiknya dan juga anaknya yang hari ini mulai masuk kelas 1 SD. "Dalam rangka apa nih, kok rame-rame?". Diapun bercerita "bokapku mau memperkenalkan calon istrinya", dia juga bercerita kalau tiga hari terakhir tidak jalan dengan pacarnya, karena mantan istri pacarnya datang. Dia tidak mungkin menghalangi mantan istri pacarnya yang punya alasan kuat untuk bertemu dengan kedua anak mereka yang tinggal ikut pacarnya.

"Ya kamu tahan dirilah, coba menutup pikiran" aku bilang. "Iya, aku coba untuk tidak cemburu. Habis mau gimana lagi kan ada alasan kuat mau ketemu anaknya". Lalu dia secara samar juga mengatakan kalau pacarnya dan mantan istri pacarnya jalan-jalan juga ke Tenggarong bersama anak mereka. Mereka tinggal serumah. Sekian bulan yang lalu dia pernah cemburu berat ketika mendengar khabar bahwa mantan istri pacarnya datang ke Samarinda. Waktu itu aku sampai perlu menemaninya beberapa waktu agar emosinya mereda.

Telponnya berbunyi... lalu dia bilang "bokapku sudah sampai". "OK kalau gitu aku naik dulu ya." Akupun melanjutkan kegiatanku sampai setengah jam kemudian.

Setelah selesai aku turun lagi ke bawah. Tak lama kemudian dia muncul lagi. "Calon istri bokapku cuma beda lebih tua setahun dari aku, cantik sih" Kitapun bercerita lagi sampai dia pamit pulang dengan anaknya.

Hidup temanku ini memang penuh cerita. Ibunya menikah lagi dengan pemuda yang tidak beda jauh dengan usianya, sementara pacarnya berusia lebih tua dibanding suami ibunya. Kini ayahnya akan menikah dengan wanita yang ternyata hanya berbeda setahun dengannya. Sementara dia sendiri sudah mempunyai anak sejak awal masuk SMA dan tidak pernah menikah dengan ayah anaknya.

Tuesday, July 3, 2007

Dance...Dance...n...Dance




Sebagian dari penampilan atlit-atlit dansa di acara CMCI Samarinda. Sebagian kecil sudah ada di album sebelumnya.

Thursday, June 28, 2007

Tantowi Yahya 2nd Time @Samarinda




Di Grand Ballroom Bumi Senyiur Hotel, Rabu 27 Juni 2007 dibarengi pelantikan CMCI Samarinda.

Acara berlangsung sampai tepat jam 24:00 baru ditutup oleh Tantowi Yahya, tapi masih berlanjut dengan sumbangan dan foto bareng belasan menit kemudian.

Wednesday, June 27, 2007

Tantowi Yahya 2nd Time @Samarinda (Before Show)




Untuk kedua kalinya Tantowi Yahya ada di Samarinda, sebelumnya pada 18 April 2007 di SwissBelhotel Borneo Samarinda. Kali ini dalam rangka pelantikan CMCI District Chapter Samarinda (kota ke 9 yang ada CMCI-nya)

Kali ini rangkaian dokumentasi 26-27 Juni 2007

Wednesday, June 20, 2007

Final PMI Kaltim 2007




Malam Final Pemilihan Model Indonesia Tingkat Kalimantan Timur, 15 Juni 2007 di Hotel MJ Samarinda.

Sunday, June 10, 2007

KAPAN KAWIN!!!

Sebuah pertanyaan yang menjadi populer karena sebuah iklan rokok.
Pertanyaan yang menjadi iklan jenaka ini ada yang bilang Indonesia Banget.

Dibalik kejenakaan iklan rokok tersebut, pertanyaan yang berakar dari budaya di Indonesia ini menyimpan kisah sebaliknya. Dari pengamatan pada lingkungan saya saat ini, pertanyaan tersebut bisa berakhir pada pengekangan hak pribadi untuk menikah dengan pilihan atau cara sendiri.

Pada usia tertentu, katakanlah lepas belasan tahun, seorang wanita yang belum menikah akan menjadi aib buat keluarga. Menginjak usia 20 tahun adalah usia yang menjadi masalah buat keluarga besar. Paksaan menikah, perjodohan yang tidak diinginkan si perempuan akan menjadi muara masalah ini. Yang bisa berujung pada perceraian kembali dan menjadikan si perempuan orang yang hidup sendiri atau bahkan menghidupi anaknya tanpa ayah karena nikah paksa yang berakhir ke perceraian.

Alasan memaksa menikah juga bukan alasan yang bisa disalahkan bagi sebuah keluarga besar. Kehidupan remaja saat ini yang saya amati jauh lebih parah dibanding apa yang digambarkan pada film "Jomblo", "Virgin" atau "BCG" yang sempat dilarang beredar di beberapa kota tapi kini disiarkan di televisi swasta, tentunya dengan berbagai sensor dibanding versi VCD/DVD-nya.

Indonesia memang berbeda dengan negara-negara lain. Di negara lain mungkin usia 17 tahun atau memasuki masa kuliah adalah usia lepas dari orang tua. Usia remaja mulai hidup mandiri. Tapi di Indonesia belum seperti itu, meski sudah mulai kelihatan banyak remaja yang di usia bahkan belum 17 tahun sudah hidup pisah dari orang tua. Memasuki pekerjaan yang mungkin membuat orang tuanya tidak suka. Tapi itu kenyataan. Pekerjaan itu antara lain menjadi SPG, vokalis band, dancer, bahkan sampai ladies di tempat hiburan malam.

Sebagian orang tua tidak bisa memahami generation gap yang terlalu lebar ini.

Nah bagi kalian yang cewek, apakah kalian berada dalam lingkungan keluarga seperti ini? Atau malah ada cowok yang ditanya "kapan kawin?" seperti dalam iklan rokok yang jenaka itu?

Sunday, May 13, 2007

Astetika Juri Miss Automotive STC 2007




Halaman ini khusus untuk Tika ketika menjadi juri Miss Automotive STC 2007

Djarum BLACK Samarinda Tuning Contest 2007 day 2




Memasuki hari kedua dan terakhir untuk di lokasi Gedung Wanita Mal Lembuswana. Malam hari ditutup dengan penyerahan hadiah dan dihadiri oleh Bpk. Drs. H. Ahmad Amin, walikota Samarinda.

Saturday, May 12, 2007

Djarum BLACK Samarinda Tuning Contest 2007




Hari pertama mulai pagi sampai malam... 12 Mei 2007, Gedung Wanita di Komplek Mal Lembuswana berubah menjadi ajang pamer mobil dan pesta.

Friday, May 11, 2007

Miss Automotive STC2007 - Technical Meeting




Dalam rangkaian acara Djarum BLACK Samarinda Tuning Contest 2007 with Telkomsel. Diadakan Technical Meeting untuk peserta Miss Automotive bertempat di Hotel MJ, Samarinda 11 Mei 2007

Wednesday, April 25, 2007

Catatan Perjalanan: Sepatu Melayang di Adam Air

Sial deh sama-sama di pulau Kalimantan, tapi dari Kaltim ke Kalbar aja mesti mutar lewat Jakarta. Udah gitu pesawatnya terbatas lagi. Garuda gak ada juga yang mendarat di Pontianak.

Ya udah, jadwal jadi pilihan utama. Nah pesawat yang paling cocok jadwal ya Adam Air selain ada Batavia Air dan Sriwijaya Air yang terbang berkali-kali antara Jakarta-Pontianak. Lion Air cuma ada satu kali penerbangan.

Selasa subuh nyaris tidak tidur. Televisi dengan siaran FTV-nya masih hidup ketika kubangun jam 03wib. Wah sial, ketinggalan acara Midnight Hot. Tinggal Spring-Summer dan Photographer aja yang sempat melintas. Malamnya sih sempat lihat Lingerie aja. Setelah selesai mandi dan sarapan sisa udang giling yang dibeli di Hoka-hoka Bento di samping hotel Kartika Chandra. Aku hybernate laptop. Kemas semuanya ke tas tarik dan tas jinjing. Check out dari hotel sekitar jam 04:00wib. Pesawatku dijadwal jam 05:50wib.

Sesampainya di Cengkareng terminal A-3. Sopir taxi Blue Bird yang kutumpangi dengan sopan mengembalikan semua uang kembalian ribuan dan logam juga tiket tol 3 lembar yang terjatuh kemudian. Wah bagus betul sopir Blue Bird ini. Beda dengan sopir Silver Bird 3 minggu lalu yang kembaliannya tidak balik, dan biayanya lebih mahal lagi.

Sampai di meja boarding, petugas bilang "maaf pak, delay sekitar 2 jam karena masalah weather". Dia pakai bahasa Inggronesia (bahasa campuran Inggris dan Indonesia). Boarding pass berupa secarik kertas yang dicetak di thermal paper menyebutkan jam 07:20. Waduh lamanya...

Cafe-cafe di bandara pada jam 4 itu sudah banyak yang buka, tapi berhubung belum lapar ya langsung ke gate yang ditunjuk. Disitu baru sedikit penumpang yang masuk. Jatah Pop Mie dibagi ke semua penumpang. Makan Pop Mie pagi-pagi lumayanlah untuk mengganjal delay yang 2 jam itu. Sambil nunggu, baca-baca buku "Re-Code Your Change DNA"nya Rhenald Kasali yang kubeli kemarin di Gramedia, Plaza Semanggi. 15.000 lebih murah dibanding harga jual di seminarnya Rhenald yang kuikuti seminggu sebelumnya di Hotel Bahana Surya, Balikpapan. Gak dapat tanda tangan asli Rhenald sih... tapi tanda tanganku sendiri juga bagus kok :)

Hampir jam 8 ketika Adam Air dari Surabaya yang menggantikan pesawat ke Pontianak tiba. Kita semua penumpang mulai boarding. Saya termasuk penumpang yang awal boarding. Kursiku 1D, paling depan kanan. Mestinya di samping aisle, tapi aku duduk di dekat jendela. Penumpang baru sedikit yang masuk ketika ada ribut-ribut di kiriku. Wah ada penumpang berkelahi. Satu penumpang wanita tionghwa kecil melawan pria besar gemuk berkaos dalam bertulisan Marinir atau Marine kalau gak salah, bersalut jaket kulit. Waduh. Penumpang yang sudah masuk duluan mulai melerai. Sebagian menarik si cewek menjauh dan didudukkan ke kursi di baris 1 yang kududuki. Aku sendiri mulai ikutan menyabar-nyabarkan pria besar gemuk tadi. Pramugari dua orang ikut melerai. Penumpang yang belum masuk macet sampai dibawah tidak bisa naik. Perkelahian terjadi di baris 2 (si cewek) dan baris 3 (pria gemuk itu), tidak ada baris nomor 1 di kiri.

Dua pria dewasa, lebih tua dari saya masuk ke baris 3 menyuruh pria besar tadi duduk di sudut dekat jendela. Si cewek duduk di baris 1 kanan didorong oleh satu pramugari juga duduk di kursi jendela. Sementara perang kata-kata berisi kebun binatang keluar dari kedua mulut penumpang yang berkelahi tadi. Sepatu si cewek sempat melayang tadi sebelum dilerai. Saya pindah ke baris 2 di posisi si cewek kelahi tadi. Saya bilang ke pramugari, biar saya pindah kursi saya buat si cewek. Sekalian saya membantu dua pria tadi menyekat medan perkelahian.

Seorang wanita agak tua ikut pindah tempat duduk merapat ke cewek di baris 1 yang kelahi. Ikut menyekat. Beberapa security Adam Air masuk ke pesawat. Sementara penumpang yang tadi tertahan mulai bisa masuk lagi. Suasana masih panas, penumpang sudah masuk semua tapi perang mulut masih berlangsung. Bahkan si cewek mau melempar sepatu lagi. Walah. Dua pria penyekat di belakang saya mengingatkan kalau sepatu bisa mengenai dia bukan lawannya.

Pramugari dan security meminta si cewek untuk turun dan ikut pesawat berikutnya jam 12, karena kalau masih berkelahi pilot tidak mau terbang. Waduh. Sudah delay 2 jam lebih eh delay lagi gara-gara penumpang kelahi. Si cewek ngomel-ngomel dan masih marah. Sempat nangis kalau kepalanya sakit dipukul tadi.

Permasalahannya akhirnya saya tahu. Si cewek pegang boarding pass kursi nomor 2. Dikiranya kursi yang diduduki pria gemuk besar tadi adalah nomor 2, padahal baris 1 tidak ada dan langsung baris 2. Pangkal perkelahian karena si cewek emosi langsung mendamprat pria gemuk besar yang sudah benar duduk di baris 3.

Akhirnya disepakati oleh semua yang melerai, kedua penumpang yang berkelahi itu terbang bersama dengan sekatan penumpang-penumpang lain yang sukarela membantu. Saya duduk di baris 2 di kursi yang semestinya diduduki oleh cewek tadi. Sebelah kanan saya ada cewek mungil yang minta pindah ke dekat jendela. Dia masih kelas 2 SMA dan baru liburan di Jakarta karena sekolahnya dipakai ujian. Dia bilang masih ngantuk dan capek karena bangun jam 2 pagi karena mobil yang antar ke Cengkareng jam 3 pagi. Mungkin faktor kurang tidur ini juga yang membuat dua penumpang itu sampai pukul-pukulan, lempar sepatu dan perang mulut. Satu security berwajah Indonesia Timur dan berbadan tegap berpakaian batik ikut menyekat di baris 1.

Saya ke depan ke pramugari menyarankan memberi obat penenang semacam Antimo ke cewek yang masih mengomel itu. Pramugari tidak berani karena takut ada komplikasi. Tapi akhirnya Panadol pun diberikan, minyak angin juga dioleskan ke dahi cewek yang kelahi tadi. Dan suasanapun sudah mulai tenang. Pilot bersedia take off. Duh leganya.

Sesampainya mndarat di Pontianak, para penumpang penyekat dan security bersepakat dulu untuk segera menurunkan si cewek sementara mereka menahan pria gemuk besar tadi di kursi dekat jendela sampai semua aman. Saya ikut turun duluan.

Di terminal setelah dapat bagasi ketemu lagi dengan pria gemuk besar tadi dan penumpang penyekat. Kita semua bersalam-salaman dengan senyum manis, termasuk senyum manis dari pria gemuk besar yang sudah tidak emosi lagi seperti 2 jam sebelumnya.

Penjemputku bingung karena tadi sempat ku SMS kalau delay tambahan gara-gara penumpang kelahi. :)


Catatan Perjalanan: Internet Anywhere


Minggu (22/4) - Rabu (25/4)

Samarinda - Balikpapan - Jakarta -
Pontianak - Jakarta - Balikpapan - Samarinda.

Minggu pagi menyalakan laptop yang dilengkapi GC-79 dengan SIM Card XL yang saya pakai untuk akses internet.

Laptop langsung terhubung ke internet setelah semua software awal berjalan. Browser diaktifkan langsung mengakses homepage www.samarindacity.com sementara ada tanda tameng merah menarik perhatian di kanan bawah. Ternyata peringatan bahwa software penjaga virus yang saya pasang Norman Virus Control (NVC) mentrigger MS Win XP saya untuk mengingatkan bahwa software sudah out of date jadi harus download engine baru. Saya klik kanan NVC dan minta internet update. Setelah beberapa saat muncul informasi bahwa file engine yang harus di download 9mb lebih besarnya. Saya OK-kan.


Ternyata diperkirakan perlu waktu lebih dari 30 menit untuk download. Saya lanjutkan cek e-mail di samarinda.org, cbn.net.id dan gmail.com via webmail semua. Download 9mb ternyata tidak berhasil selesai sampai saya akan berangkat, tampkanya dengan kecepatan setara dial up memang tidak cukup hanya 30 menit. Dulu waktu dial up masih lapang, untuk mendownload 1mb perlu 5 menit. Tentunya sekarang perlu waktu lebih dari itu.


Sampai di Sepinggan, tidak perlu pusing-pusing cari WiFi HotSpot. Hidupkan laptop dari hybernate langsung sambung lagi ke internet. Coba download lagi NVC sambil cek e-mail, nge-friendster dan multiply.com

Gagal lagi update karena harus boarding.

Tapi saya masih punya keleluasaan akses internet dimana-mana dengan CBN Mobile Thru XL yang saya pakai.

Tidak kencang sih, tapi lumayan untuk cek e-mail via webmail.

(saran saya jangan download email karena pasti attach file yang gede-gede bakal nyangkut lama).


Sampai hotel di Jakarta, laptop saya hidupkan lagi dan sekalian re-charge battery.

NVC saya aktifkan proses downloadnya.

Saya tinggal keluar makan malam.

Mungkin lewat 1 jam lebih dan ketika kembali, tameng merah bersilang dari Microsoft sudah tidak muncul lagi. NVC saya cek ternyata engine sudah ganti baru. Total bytes terdownload yang saya lihat di jendela GC-79 sudah lewat lebih dari 10mbps.

Di Jakarta ternyata aksesnya lebih kencang dibanding di Balikpapan. Sementara di Sepinggan tadi saya rasakan akses juga sedikit lebih cepat dibanding di Samarinda.


Meski masih kecepatan dial up, tapi saya sudah berani buka-buka foto friendster.com dan www.ayofoto.com

Memang mesti ada kesabaran sedikit karena bukan kecepatan broadband internet.

Sampai pagi laptop tidak saya matikan ternyata koneksi tidak putus sama sekali. Saya bisa lanjutkan cek e-mail pagi itu.

Begitu juga malam selanjutnya dari malam sampai pagi laptop tidak dimatikan dan koneksi tidak putus sama sekali.


Dalam perjalanan ke Pontianak, cewe SMA di kursi sebelah saya cerita kalau internet di Pontianak "kuno-kuno" dan lambat. Dia bandingkan dengan Jakarta memang bedalah... kuno itu maksudnya komputer di warnet-warnet spec-nya lama dibanding yang dia temui di Jakarta.


Saya menemukan warnet Candika yang menggunakan 10 unit (atau lebih) laptop untuk para pengunjungnya. Ya laptop. Bukan desktop PC pakai LCD monitor.

Makan siang sempat presentasi sebentar pakai laptop saya yang akses internet seperti biasa. Sempat aktif, sempat browse ke beberapa situs. Lalu putus... dan tidak berhasil sambung lagi. Ya sudah kita konsentrasi makan siang.

Sampai hotel sebelum mandi, saya coba akses internet lagi, sempat sambung, sempat buka halaman pertama webmail, lalu putus...


Malamnya ke cafe Oh La La yang dimana-mana selalu ada internetnya. Kalau di Jakarta dengan CBN HotSpot, di Pontianak sih tidak ada CBN ya sambungnya pakai provider lain. Saya tidak bawa laptop. Ternyata di cafe itu bertebaran di hampir semua meja yang ada pengunjungnya. Laptop. Berbagai merk. Pengaksenya mulai dari ABG-ABG putri sampai bapak-bapak yang akses serius dan sekompok remaja yang akses internet juga pakai laptop. Wah di Pontianak tampaknya memang benar pengakses internet lebih maju dibanding Samarinda.


Malamnya saya gagal lagi akses internet di laptop saya.

Subuh menjelang cek out sempat 1 jam lebih sambung internet dan berhasil membuka semua webmail saya, tapi tidak berani coba buka situs banyak gambar. Maklum di Pontianak lambattttt sekali aksesnya.


Transit di Cengkareng berhasil akses dengan kenceng lagi.

Dan akhirnya malam ini akses broadband lagi...


Kapan ya Samarinda seperti Pontianak yang lebih banyak pengakses internetnya.

Kapan ya Pontianak pakai FO akses internetnya sehingga tidak kalah cepat aksesnya dibanding Samarinda.

Kalau Pontianak lebih kenceng akses internetnya dibanding Samarinda, barangkali pengguna internetnya juga akan berlipat ganda lagi dibanding Samarinda.





Saturday, April 21, 2007

Crown's: Dancing Queen Contest session 3




Mestinya sudah di upload dari kemarin-kemarin tapi terhalang beberapa kegiatan setelahnya, termasuk pameran foto di SCP. Jadi sekarang upload adegan2 pada 30-31 Maret 2007 di Crown.

Sesi 3 ini paling banyak yang gak pas narinya. Temanya: Sexy Latin.

Friday, April 20, 2007

"Om tahu nggak bangunan bercat merah di ujung jalan Yos Sudarso"

Percakapan itu mengawali obrolan makan malam di sebuah cafe di jalan Juanda, Samarinda. Suasana cafe yang baru buka kurang dari 6 bulan itu tidak terlalu ramai. Beberapa meja terisi, sebagian pasangan muda, sebagian lagi kelompok-kelompok baik cewek semua, cowok semua atau campuran. Mobil berderet di pinggir jalan di depan cafe, tukang parkir menyalakan obor di pinggir jalan yang sempat mati.

"Oh itu namanya klenteng, kenapa?"
Shanti malam itu bercelana jins pendek dan berkaos gelap, kontras dengan warna kulitnya yang putih. Kontras juga dengan pengunjung lainnya yang rata-rata bercelana panjang atau rok selutut atau lebih panjang.
"Dulu aku sering kesitu dengan ayah waktu kecil, waktu itu aku masih lebih putih dibanding sekarang. Jadi orang-orang pikir aku anak Cina", Shanti melanjutkan ceritanya.
"Om pernah kesitu kah?"
"Nggak, aku sering lewat saja tapi tidak pernah kesitu. Tapi kalau beberapa klenteng di Jawa aku pernah masuk"
"Dulu ayah sering bawa pulang lilin merah besar ke rumah"
"Kamu kecil umur berapa atau sampai kelas berapa masuk ke klenteng?"
"Ya SD sampai SMP gitu, ikut ayah sih. Ayah sering kesitu karena banyak temannya disitu"

Titin pacar Shanti yang duduk di sebelahnya tidak terlalu menggubris percakapan kita, dia sibuk memotong daging steak yang menurutnya terlalu keras. Sementara bistik ayam Shanti sudah hampir habis. Titin tidak berpenampilan terlalu menyolok, t-shirt gelap yang sedikit kebesaran dan celana jins selutut. Orang yang baru lihat mungkin menganggap Titin adalah cowok kecil saja. Titin yang selalu agak membungkuk menyembunyikan tonjolan di dadanya, sekaligus menyamarkan penampilannya. Tidak ada tonjolan tali bra di punggung t-shirt yang dipakai Titin, seperti biasanya Titin tidak pernah menggunakan bra.

"Malam ini keluar kah?" tanya Shanti ke Titin mengalihkan pembicaraan.
Udara makin dingin malam itu, sebagian Samarinda baru disiram gerimis. Meja di cafe yang tidak terlindung atap juga terlihat basah habis tersiram air yang tercurah.
"Keluar kemana?" tanya balik Titin.

.... (belum selesai, dan entah kapan selesainya) ....

Monday, April 16, 2007

Sunday, April 15, 2007

Dialogue With Nature - Samarinda - 15 April 2007 (last day)


Dari Ghanesa College menyumbang band 2 hari terakhir ini.

Hari terakhir sudah berakhir, pengunjung memuncak pada hari terakhir.
3 hari pertama baru 14.925 pengunjung, hari terakhir 10.832 pengunjung dengan total pengunjung 56.047 selama 10 hari pameran.
Penghitungan dilakukan hanya di area foto2 DR. Daisaku Ikeda dengan menghitung orang yang berhenti dan memperhatikan foto. Di area foto2 IPO, KNPI dan foto2 KALTIM tidak dihitung karena lorong itu merupakan lalu lintas padat sirkulasi Samarinda Central Plaza.

Semalam pembongkaran pameran berhasil dilakukan dengan lumayan cepat, sekitar 5 jam selesai (sampai jam 03:00wita) dan seluruh materi pameran masuk truk untuk diangkut ke Makassar, kota tujuan pameran berikutnya.

Akankah Samarinda bisa menyelenggarakan pameran fotografi besar seperti ini lagi?

Dialogue With Nature - Samarinda - 14 April 2007


pasang kabel sound tambahan

Hari ke-9 ditambah acara oleh Ghanesa College (band) dan juga ada tambahan modern dance oleh Gempita Fortune Entertainment. Sabtu yang paling ramai jadi tambah sesak.

Friday, April 13, 2007

Friday the 13th - Jum'at Kliwon

Wah baru nyadar nih... kemarin itu Friday the 13th sekaligus Jum'at Kliwon.
Aku melewati tengah malam kemarin tidur.....
Ada yang merasa serem gak kemarin.... he..he..he..

(blog iseng-iseng)

Sunday, April 8, 2007

Dialogue With Nature - Samarinda - 7/8 April 2007




Suasana Sabtu malam 7/4/07 dan tambahan Minggu siang waktu teman2 kumpul

Saturday, April 7, 2007

Dialogue With Nature - Samarinda - 6 April 2007




Pameran Fotografi Dialogue With Nature di Samarinda Central Plaza mulai dibuka untuk umum pada 6 Apirl 2007 s/d 15 April 2007

Info lengkap lainnya di http://kohde.multiply.com/journal/item/33

Thursday, April 5, 2007

Pameran Fotografi "Dialogue With Nature" Terbesar di Dunia Diselenggarakan di Samarinda


Dialogue With Nature


Merupakan sebuah pameran fotografi karya Presiden Soka Gakkai
Internasional (SGI), Dr. Daisaku Ikeda yang menampilkan keindahan alam
sebagai wujud kesatuan diri sendiri dengan alam semesta. Dialogue With Nature
pertama kali dipamerkan tahun 1988 di Paris, Perancis dan sampai saat
ini foto-foto karya Ikeda telah mengunjungi 101 kota di 35 negara dan
telah dinikmati lebih dari 10 juta orang.



Atas Inisiatif Soka Gakkai Indonesia, sebagai afiliasi dari Soka
Gakai Internasional, dari 96 foto pilihan karya Dr. Daisaku Ikeda yang
dibawa ke Indonesia, 66 diantaranya akan berkeliling bersama 36 foto
koleksi Indonesia Photographer Organization (IPO) dan 20 foto Komite
Nasional Pemuda Indonesia (KNPI).



Pada tahun 2006 Dialogue With Nature telah dipamerkan di 16
kota besar di Indonesia, mulai dari Semarang pada awal Maret dan
berakhir di Banda Aceh pada akhir Desember. Tahun 2007, Dialogue With Nature
akan mengunjungi enam kota, dimulai dari Batam (5-14 Januari 2007),
Tanjung Balai Karimun (22-28 Januari 2007), Pontianak (9-15 Maret
2007), Samarinda (6-15 April 2007), Makassar (11-20 Mei 2007) dan rencananya akan berakhir di Denpasar, Bali (8-17 Juni 2007).


Selama dipamerkan di 19 kota, Dialogue With Nature mendapat
dukungan positif dari Gubernur maupun Walikota dan disambut dengan
hangat oleh lebih dari 233.000 pengunjung. Di Jakarta sendiri, pada
bulan Mei tahun lalu, pameran ini dibuka secara resmi oleh Ibu Hj.
Mufidah Jusuf Kalla.



Di Samarinda, Dialogue With Nature dipamerkan di Samarinda Central Plaza
selama sepuluh hari. Pameran dibuka untuk umum mulai tanggal 6-15 April
2007 dari pukul 10:00-22:00wita setiap harinya, dan secara resmi akan
dibuka pada tanggal 7 April 2007, pukul 14:00wita - selesai. Selain
foto-foto karya Dr. Daisaku Ikeda, foto-foto KNPI Pusat dan koleksi IPO
yang dibawa keliling Indonesia, dari Kalimantan Sendiri ikut dipamerkan
2 foto dari Dinas Pariwisata Kaltim, hasil lomba Foto Wisata 2005, 2
foto dari KNPI Kaltim karya ketua DPD KNPI Kaltim Amir P. Ali dan 20
karya foto fotografer yang ada di Kalimantan Timur yang tersebar di
Samarinda, Balikpapan dan Bontang dengan lokasi pemotretan di Kaltim.



Kegiatan ini diselenggarakan oleh Soka Gakkai Indonesia bekerjasama
dengan Indonesia Photographer Organization (IPO) dan Komite Nasional
Pemuda Indonesia (KNPI), melalui pembinaan Departemen Pendidikan
Nasional RI dan Kementerian Negara Pemuda & Olah Raga RI. Di
Samarinda bekerjasama dengan DPD KNPI Propinsi Kalimantan Timur,
Samarinda Central Plaza dan didukung oleh: KADIN Kalimantan Timur,
Badan Narkotika Provinsi Kaltim, SamarindaCity.Com,
Kaltim Post, Tribun Kaltim, TVRI Kaltim, RRI Samarinda, Olah Asri, PC
KALTIM, M Radio Samarinda, Samarinda Pos, Ghanesa College, Radio Metro
Mulawarman, Radio Suara Mahakam dan Ayofoto.Com



Misi dari kegiatan ini adalah, "Menjadikan semangat
Dialogue With Nature sebagai tenaga pendorong yang efektif untuk
menghubungkan kemegahan alam semesta dengan keagungan jiwa setiap
individu untuk saling memberikan inspirasi dan kontribusi yang penuh
penciptaan nilai"



 

Monday, March 26, 2007

Elpiji Langka di Samarinda

Minggu malam menelusuri sebagian kota Samarinda, mencari tabung Elpiji yang bisa dibeli. Mulai dari toko dekat rumah sampai ke Sempaja, Bengkuring, Lempake, Lambung Mangkurat. Total kira-kira 30kilometer ditempuh, bensin hilang mungkin sekitar 5-6 liter karena berkali-kali berhenti tanya ke toko. Puluhan toko dikunjungi. Semuanya memasang tulisan KOSONG, atau menjawab kosong. Ada yang bahkan bilang sudah 10 hari kosong.

Di daerah Sempaja menemukan toko yang punya stok tabung bersegel sekitar 5 buah. Tapi pemiliknya ngotot tidak mau jual. Dia bilang itu persediaan buat dia sendiri dan keluarga/kerabatnya. Kita mau bayar lebih juga tidak mau.

Benar-benar celaka ketika ketergantungan pada bahan gas ini untuk memasak. Elpiji menghilang stoknya dari Samarinda.

Saya bilang ke istri saya, kalau pemilik toko di Sempaja itu bisa mengatakan menyimpan stok untuk keluarga/kerabatnya. Saya minta dia mencari info dari teman-temannya.

Benar juga, Senin pagi setelah telpon sana-sini akhirnya didapatlah stok Elpiji dari agen besar yang dimiliki oleh temannya. Itupun ternyata tidak lancar membelinya. Ketika akan mengambilnya, karyawannya semua bilang stok kosong. Setelah menyebut kalau sudah janji dengan bosnya, akhirnya stok 1 tabung Elpiji pun keluar. Lega. Istri saya lega akhirnya kegiatan memasak masih bisa berjalan.

Entah sampai kapan Elpiji langka.
Negeri yang aneh.

http://www.samarindacity.com/2007/03/27/gas_elpiji_kian_langka_di_pasaran

Friday, March 23, 2007

Crown's: Dancing Queen Contest session 2




Jum'at, 23 Maret 2007 dan masuk ke Sabtu 24 Maret 2007

Sesi 2 dimulai dengan tema "Classic Disco", sebuah gaya tari dimana seluruh pesertanya belum lahir waktu itu. Maklum itu musik disko tahun 1980-an awal.

Satu peserta gugur. Tinggal 6. Duh sedikitnya. Memang susah cari peserta untuk acara-acara model gini. Semua peserta difoto ulang lagi buat iklan minggu depan di Kaltim Post.

Kali ini satu juri Nanda kebetulan ultah ke-22 pada 22 Maret 2007 jadi habis penjurian, have fun sampai Crown tutup di 02:30wita

Friday, March 16, 2007

Crown's: Dancing Queen Contest session 1


Lusi lagi dibantu Wenti ngatur kostum

Jum'at 16 Maret 2007 s/d menginjak Sabtu 17 Maret 2007
Theme: Funky R & B
Sekali lagi Crown Pub & KTV menggelar ajang pemilihan, kali ini temanya Dancing Queen. Tetap dengan EO yang sama. Mau dukung favorit dancer bisa dengan cara ketik SMS ke 8008: PMI DANCE (nomor peserta)
1 ECA
2 EVA
3 TARI
5 LIA
7 NADIA
8 EZA
9 DINDA
Pengisi acara adalah 4 dari 8 Party Girls dari kontes sebelumnya.