Tuesday, January 18, 2011

Waze App: Medio Januari 2011

Tepat 2 bulan menggunakan aplikasi menarik ini. Pengguna baru atau disebut juga Wazer bermunculan di urutan teratas point terbanyak mingguan. Sementara peringkat saya sdh di urutan 3 Indonesia, urutan tertinggi dipegang seorang dosen ITB yang juga Area Manager di beberapa kota.

Saat ini sudah bisa mengatakan bahwa peta kota online terlengkap untuk Samarinda ada di Waze LiveMap, Google Maps masih kosong, Wikimapia hanya garis-garis jalan, Blackberry Maps masih sederhana untuk kota Samarinda. Berkat beberapa Wazer Samarinda yang suka menjelajah, peta kota ini makin detil. Meskipun demikian masih banyak jalan yang belum diberi nama atau terpetakan terutama di daerah pinggiran kota dan perumahan. Menjelang ulang tahun kota Samarinda, mungkin peta online ini jadi kado yang menarik.
Wazer baru mungkin akan merasa nyaman dibanding menemukan halaman kosong seperti di kota-kota lainnya.

Selain mengedit peta Samarinda, selama lebih sebulan ini telah melengkapi beberapa daerah lainnya untuk sedikit kontribusi. Batam saat ini muncul di selatan Singapore. Jalan di sekitar bandara Soekarno-Hatta sudah rapi. Tol Juanda Surabaya sudah muncul, kecamatan-kecamatan di sekitar Surabaya sudah bermunculan. Karena masih sedikit yang merapikan peta, saya membuat kesepakatan untuk kotamadya menggunakan nama kota tanpa menulis nama kecamatan, sedangkan kabupaten dengan nama kecamatan. Kamal dan Bangkalan di barat Madura muncul, Mojokerto, Balongbendo, Krian, Taman, bermunculan. Belum ke selatan sampai ke Malang meskipun terlihat banyak Wazer juga di kota itu.

Untuk Kalimantan Timur, beberapa kecamatan di pantai kabupaten Kutai Kartanegara dan Kutai Timur bermunculan. Muarajawa, Sanga-sanga, Muara Badak, Marangkayu, Sangkulirang, dan beberapa lagi. Bontang, Sangatta dan Tarakan muncul. Dari daerah baru yang muncul itu ada jejak Wazer di Bontang, juga pedalaman sekitar Sangkulirang sampai Berau. Balikpapan malah masih sepi, jauh dibanding Samarinda. Tarakan juga masih belum terlihat jejak Wazer. Sementara di utara Kalimantan, di bagian Malaysia cukup ramai penggunanya.

Seorang teman Samarinda yang melakukan perjalanan juga telah mengedit sedikit di Yogyakarta dan Surakarta.

Komunitas Wazer di Indonesia memang belum terbentuk dengan baik, tapi sudah menemukan beberapa Wazer dari blognya, juga dari Facebook. Jika sudah terbentuk mungkin fungsi aplikasi ini makin sesuai dengan tujuan dibuatnya, yaitu memberikan tuntunan perjalanan berdasarkan situasi nyata saat itu (real time). Menginformasikan dimana jalanan macet, mengarahkan jalur tercepat, terpendek dan alternatifnya.

Bagi yang tertarik, yang diperlukan adalah sebuah ponsel pintar ber-GPS dan langganan 3G unlimited di operator selular yang dipakai. Install aplikasinya dengan mengunjungi http://world.waze.com/ Bagi yang suka mengedit peta bisa menggunakan PC atau laptop.

Waze / Twitter / Facebook ID saya: sandjaja