Friday, July 18, 2008

PON XVII 2008 Kaltim Closing Day




Keceriaan... kegembiraan... untuk sebuah perpisahan.
Ya perpisahan yang ceria... meskipun s/d 18 Juli 2008 sebagian LO masih bertugas mengantar kontingen yang pulang hari ini. Sebuah pekerjaan penuh dedikasi dan tidak sedikit LO yang jatuh sakit karena kecapekan atau memang kecelakaan lalu lintas.

PON XVII 2008 di Kalimantan Timur berlangsung sukses. Pujian dan kritik masuk sesuai masalah masing-masing. Jatim yang juara umum memuji Kaltim, DKI yang gagal menjadi juara umum menyalahkan PB PON atas kekalahan mereka, demikian juga Jateng yang mengatakan banyak atlitnya hijrah ke Kaltim.

PON terbesar sepanjang sejarah Indonesia mungkin belum akan terulang dalam waktu cukup lama. Terbesar dalam arti jumlah kontingen dan cabang olahraga yang ikut serta mungkin bisa terkalahkan dalam PON mendatang, tapi dalam jangkauan area penyelenggaraan di Balikpapan, Samarinda, Bontang, Tarakan, Kutai Kartanegara dan Berau rasanya tidak akan pernah tersaingi sampai kapanpun. Jarak dan koordinasi yang demikian luas dan pelik terlampaui sudah. Balikpapan dan Tarakan adalah jarak terjauh kota penyelenggara PON ini. Rumitnya setara jika PON diadakan di 6 provinsi di Jawa, ini diadakan di 6 kabupaten kota di Kaltim.

Tari Gantar mengiring atlit menari untuk berpisah.

Sampai nanti di PON XVIII 2012 Riau.

Semoga Samarinda ditetapkan juga sebagai salah satu tuan rumah SEA GAMES 2011

Perjalanan pulang tidak lebih lambat dibanding Pembukaan, karena sudah tahu "trick"nya, meskipun demikian perjalanan ke pusat kota Samarinda perlu waktu nyaris 2 jam juga.

Wednesday, July 16, 2008

PON XVII 2008 Kaltim Gladi Bersih Penutupan




Ini adalah Gladi Bersih 16 Juli 2008 sehari menjelang penutupan.
Tidak terlalu istimewa seperti pembukaan. Penutupan akan dilakukan Wapres Jusuf Kalla, serah terima bendera dari Kaltim ke Riau selaku tuan rumah PON XVIII 2012 nanti.

Yang paling penting adalah impresi bagaimana Samarinda bisa menjadi tuan rumah SEA Games 2011 nanti.

Penutupan direncanakan akan ada pesta kembang api juga dan hiburan artis2 ibukota seperti AB Three, dan masih banyak lagi.

Oh ya tarian pengantar bendera untuk Riau adalah dari tarian Kutai, sebuah tarian yang iringan musik dan tariannya mirip dengan tarian Jawa. Sementara tari di lapangan adalah Tari Gantar, para penari nanti akan menyatu dengan para atlit.

Saturday, July 5, 2008

PON XVII 2008 Opening Ceremony




Akhirnya 5 Juli 2008 PON XVII 2008 dibuka dengan resmi oleh Presiden SBY.

Saya datang dengan anak dan keponakan sekitar jam 14:30. Perjalanan ke Palaran dari Samarinda ternyata lancar saja. Gerimis masih mengguyur. Informasi di Balikpapan hujan lebat dan banjir besar. Rupanya pawang mengalihkan hujan ke Balikpapan.

Masuk area VVIP masih bisa bersama anak dan ponakan, pemeriksaan lumayan ketat dengan berbagai detektor dan tas diperiksa-periksa. Hanya yang pegang undangan dan ID Card khusus yang boleh masuk. Di area VVIP jalur karpet merah sudah dipasang ternyata lewat di posko saya. Rencana semula mau menaruh anak saya di area tempat duduk VIP gagal. Area dijaga ketat oleh Paspampres dan hanya untuk undangan VIP saja. Sayapun keluar area VVIP dan membawa anak saya melewati berbagai gerbang untuk mendapatkan tempat duduk di area umum. Ternyata kursi sudah 80% terisi dan tersisa area yang tidak beratap dan terkena basah gerimis. Setelah keliling dan akhirnya naik lagi satu tingkat tribun (setara 4-5 tingkat bangunan) saya bertemu pejabat pemerintah yang terpaksa duduk di tribun umum karena membawa keluarga kelewat banyak sehingga tidak boleh masuk area VVIP. Setelah mencari kesana kemari dan terhalang banyaknya tentara yang ditempatkan dimana-mana terutama di pintu-pintu masuk dan perbatasan tribun. Akhirnya saya bisa meloloskan anak dan ponakan saya di area atlet yang bertanding di KuKar. ID-Card dan kostum saya dilewatkan oleh tentara yang jaga disitu. Dan anak saya pun duduk persis di pagar pembatas tribun yang dikosongkan karena persis berada di atas ruang VVIP (lihat kursi2 biru yang kosong).

Balik ke dalam ruang VVIP masih lancar, masih jam 15:30wita. Posko saya dijadikan posko konsumsi. Undangan mengalir terus, situasi makin ketat, area yang tadinya bisa saya jelajahi mulai dikunci satu persatu dan personil keamanan tambahan non Paspamres makin banyak. Ngobrol di posko saya dengan Paspampres masih enak, tapi di lapangan ketemu petugas lapangan mereka tidak mengijinkan saya lewat karena membawa kamera. Kalau saya tidak membawa kamera ID-Card saya masih bisa dipakai berhubung membawa kamera jadi tidak bebas bergerak. Area-area yang "lubang" yang bisa saya kunjungi makin lama makin terbatas dan ditutup. Sampai akhirnya saya putuskan keluar area VIP dan berbaur dengan kontingen yang akan defile dan masuk area umum.

Stadion Utama Kaltim di Palaran ini ternyata super ketat dan sesuai standard internasional sesuai versi arsiteknya DR. Ir. I Gusti Ngurah Antaryama Ph.D (adik tingkat saya di ITS) memang benar-benar "secure" dan memudahkan Paspamres mengamankan presiden. Lokasi sniper cukup banyak untuk para sniper "bersembunyi" di bawah atap. Sekat-sekat ruang demikian banyak dan pengaturan pengamanan yang super ketat menjadikan saya terkunci dimana-mana. Bahkan tim EO yang tidak bertugas khusus pada acara ini ikut-ikutan tidak bisa bergerak kemana-mana selain di pos masing-masing.

Sekitar jam 18:30wita api PON sudah sampai di pelataran Stadion Utama dengan pengawalan. Barisan bendera dan defile disiapkan. Wajah-wajah lelah dari Paskibra terlihat, mereka sejak pagi sudah di stadion dan konsumsi yang disediakan sengaja tidak ada menu nasi dengan alasan agar tidak basi. Menu ini rupanya membuat sebagian anggota paskibra akhirnya ambruk di tengah lapangan.

sekitar 18:45wita SBY sudah tiba di VVIP sementara saya berada di gerbang defile dan belum diijinkan masuk. Terasa sekali ketatnya dibanding waktu PON XVI Palembang 2004 lalu. Waktu itu saya bisa jalan-jalan kemana-mana di lapangan. Jamming frequency GSM terjadi, saya sudah tidak bisa berkomunikasi dengan anak saya yang berada di radius jamming. Flexi masih bisa dipakai komunikasi, rupanya teknologi jamming tidak dipakai untuk frekwensi CDMA.

18:55 ijin masuk pembawa kamera mulai dikeluarkan, satu persatu wartawan non ring-1 boleh masuk arena secara terbatas dan diperiksa ketat. Yang membawa lensa tele diperiksa, diminta test shoot sebelum diijinkan masuk lapangan.

19:00 defile pun dimulai diawali 3 maskot PON dan diakhiri dengan sambutan-sambutan dari mantan gubernur sekaligus Ketua Umum PB PON XVII 2008 pak Yurnalis Ngayoh, dilanjutkan penjabat gubernur Kaltim dropping dari pusat (gak kenal banget deh) diakhiri sambutan SBY yang diawali dengan memarahi kontingen yang ikut defile dan keluyuran sana-sini merusak barisan ditengah lapangan (disambut huuuuu.... oleh penonton).

20:28wita PON resmi dibuka. Obor PON pun dibawa lari keliling setengah lapangan oleh Alfons T. Lung seorang putra Dayak asli peraih medali SEA Games beberapa waktu lalu. Sempat terjadi kemacetan di penyalaan api PON yang sempat membuat stress panitia. Mungkin karena basah terguyur hujan, obor PON baru menyala setelah sempat jeda puluhan detik sejak disulut, setelah semburan gas diperbesar sehingga api PON awalnya menyala dengan besar.

Tarian Pola Daya juga awalnya terganggu dengan lambatnya peserta defile keluar dari lapangan sehingga mengganggu awal tarian.

Secara keseluruhan meski saya tidak sempat nonton terjun payung (masih tertahan di area ring-1) pembukaan PON kali ini lebih menunjukkan potensi budaya daerah dibanding pembukaan PON di Palembang. Jika diukur dari gregetnya untuk masyarakat luar Kaltim mungkin lebih mewah di Palembang karena tariannya adalah tarian modern dari Jakarta, show artis ibukota, dan kembang api yang lebih wah. Tapi bagi warga Samarinda dan sekitarnya, pembukaan ini sudah sebuah pertunjukan gratis yang menyenangkan. Meski kembang apinya kalah dengan kembang api tahun baru-nya KuKar beberapa tahun lalu yang sampai 1 jam lebih disulut.
--------------
Dokumentasi dengan EOS300D dan lensa Canon yang basah dan berembun di lapangan kena gerimis.

Foto awal adalah pengarahan LO di PB PON saat-saat terakhir sebelum berangkat ke Palaran. Foto bersama di depan posko yang juga dekat lewatnya SBY. Foto bersama EO UPP yang tidak bertugas dan diblokir tidak bisa masuk nonton dengan leluasa.

Thursday, July 3, 2008

PON XVII 2008 Kalimantan Timur - Gladi Bersih Pembukaan




Setelah melalui sekian kali gladi kotor pembukaan dan penutupan, berikut adalah dokumentasi saat Gladi Bersih 1 Upacara Pembukaan PON XVII 2008 yang diadakan pada hari Kamis, 3 Juli 2008

Ini adalah bagian dari upacara pembukaan yang rencananya akan diadakan pada tanggal 5 Juli 2008 mulai jam 15:00wita s/d 24:00wita bagian ini adalah bagian sekitar jam 19:00 s/d 20:30wita. Gladi Bersih diadakan pada jam yang sama dengan kondisi jam pembukaan.

Buat yang mau nonton pembukaan, GRATIS, tersedia sekitar 30.000 seat di dalam Stadion Utama dan kapasitas cukup besar di sekitar stadion utama dengan beberapa layar lebar acara di dalam. Pesta kembang api sekitar jam 20:30wita, show musik dari artis lokal yang sudah kelas nasional maupun artis nasional berlangsung setelahnya sampai jam 24:00

Bagi warga Samarinda yang ke Palaran bersiap dengan bekal makanan dan minuman secukupnya, setidaknya sampai lewat tengah malam karena lalu lintas akan dibuat satu arah di jembatan Mahakam mulai jam 08:00 s/d 20:00(atau 22:00 situasional) dan arus dibalik setelahnya.

Seluruh foto ini setelah jam 19:00 diambil dari posisi tribun VVIP di samping kanan dereten kursi RI-1