Thursday, March 27, 2008

Internet dan UU ITE

Ada dua hal yang menyeruak dalam kehidupan saya pada hari Selasa, 25 Maret 2008.

Di tengah kondisi internet yang sulit saya hanya bisa membaca sepotong-sepotong email yang masuk ke mailbox saya menggunakan fasilitas laptop + akses GPRS dari CBN-XL yang selalu terputus setelah sekitar 100-200kb file terdownload akses di Balikpapan (di Samarinda malah lancar... aneh). Akses yang mahal pakai GPRS Telkomsel dengan Nokia N95 8GB (bisa hapus email di Gmail dengan mudah, halaman cukup luas untuk ukuran ponsel) dan terakhir akses pakai CDMA Flexi di Nokia 6275i yang mana sulit untuk hapus per email sebelum masuk membacanya dulu.

Berita-berita mengenai UU ITE yang disahkan. Berita pornografi kena denda 1 milyar dan adanya pernyataan tidak menyenangkan terhadap blogger dan hacker (kemarin baru saya tahu itu pernyataan dari Roy Suryo yang kini dijuluki sebagai Pakar Pornomatika oleh teman-teman).

Dua hari terakhir ini ketidaksenangan terhadap Roy Suryo dan M.Nuh selaku menKominfo makin santer terdengar, sampai situs pemerintah yang dipimpin oleh pak Nuh itu di defacing.

Ketakutan masyarakat pengguna internet, pebisnis internet terutama yang paling banyak adalah komunitas warnet adalah wajar. UU ITE itu kalau dibaca baik-baik sangat lentur, sama halnya seperti produk hukum lainnya yang tidak eksak. Lentur artinya bisa di interpretasikan macam-macam dan bisa dijadikan alat pemerasan dari satu pihak ke pihak lainnya. Sebagai acuan gugatan dari satu pihak ke pihak lainnya yang menjadi lawannya.

Bahkan ketakutan menjadi alat pemerasan juga muncul. Ini wajar karena sering terdengar kasus-kasus pemerasan oleh oknum keamanan pada masalah UU HAKI terhadap warnet2. Kini muncul produk baru yang bisa dijadikan alasan oleh para oknum itu untuk melakukan pemerasan.

Saya mengenal pak Nuh beberapa tahun lalu. Tapi sejak diangkat menjadi menteri saya tidak pernah berbalas email atau berbalas SMS lagi dengan pak Nuh. Mungkin kesibukan yang membuatnya tenggelam dan jauh dari komunikasi biasa sebelum jadi menteri.

Menjadi menteri memang tidak sama dengan ketika berada diluar pemerintahan. Ini juga yang menjadi diskusi kecil dengan teman2 di Rapimprov Kadin Kaltim di hari Selasa itu. Salah satu pembicara dari Jakarta adalah Pengamat Ekonomi UI (Ibu. Aviliani) yang analisanya pas, tajam buat para pengusaha. Mirip dengan Sri Mulyani ketika menjadi pengamat ekonomi dulu. Kita meramalkan Ibu Aviliani ini juga kelak akan menjadi menteri di kabinet2 mendatang. Pak Nuh mungkin sudah kehilangan ketajaman analisanya ketika menjadi menteri sehingga banyak kata-katanya kini menjadi bulan-bulanan dalam diskusi-disksusi di berbagai milis terkait usaha internet di Indonesia.

UU ITE sudah disahkan dimana di dalamnya ada pasal terkait masalah kesusilaan (tidak ada kata pornografi dalam UU ITE itu).

Marilah kita siapkan segala sesuatu menghadapai "bola liar" dari pelaksanaan UU ITE ini. "Bola liar" itu akan kuat simpangannya mengingat sudah ada keterlibatan pihak yang dikatakan sebagai ahli Pornomatika.


Tuesday, March 25, 2008

[KADIN KALTIM] 4 CaGub dan 1 Gubernur Kaltim dalam sehari


4 calon gubernur Kaltim bersama moderator Sofyan Maskur dan ketua KADIN Kaltim, Fauzi A.Bahtar

24 Maret 2008 Bertempat di Ballroom Hotel Gran Senyiur Balikpapan diadakan pembukaan Rapimprov Kadin Kaltim I yang sebelumnya pada siang hari diawali dengan Talk Show berupa paparan visi dan misi serta komitmen empat calon gubernur Kaltim 2008-2013 terhadap dunia usaha di Kaltim.

Malamnya setelah pembukaan diadakan penanda tanganan MoU antara KADIN Kaltim (diwakili ketua umum) dan Pemprov Kaltim (diwakili gubernur Kaltim) berisikan antara lain kesepakatan untuk melibatkan KADIN Kaltim dalam setiap pembuatan kebijakan pemerintah daerah yang akan mempengaruhi dunia usaha di Kaltim (termasuk di dalamnya pembuatan Perda).

Sebagian foto menyusul.

Monday, March 3, 2008

Penipuan Pengusaha/Pejabat Afrika kini masuk ke SMS/ponsel

Rekan-rekan sekalian,

Penipuan dari Afrika kini mulai merambah ke ponsel.
Penipuan kuno model ini modusnya tidak berubah sejah puluhan tahun lalu.

Tahun 1990-an lalu model penipuan ini menggunakan surat yang dikirim via Pos. Dikirim langsung dari Afrika, ditujukan ke pimpinan perusahaan dengan alamat tujuan perusahaan-perusahaan yang ada di Indonesia.

Tahun 2000-an mulai masuk melalui email dengan isi yang sama.

Tahun 2008 ini saya mulai menerimanya melalui SMS. Dalam sebulan terakhir saya sudah menerima 3 sms bernada sejenis dan bahkan ada satu yang sudah menelpon saya langsung dengan bahasa Inggris tentunya.

Salah satunya berasal dari nomor +6287877604061:
"Good day Mr.Sandjaja Kosasih, and hw ar u doing. I'm Mr.Albert David. from (Sirrea Leon Western Africa) i arrived Jakarta Indonesia on behalf of my Mother regarding investing in your company here in indonesia. We are despratly serious in this investment plan and will appreciate it if we schedule a meeting date here in Jakarta Indonesia to finalise an estimate cost of the project an how we get our due returns, so that we can start up with the investment plans immidiatly. Our investment will only last for 10years, before then the war in our country will be over for us to return back. Pls contact me to inform me of your plans. Regards,Mr Albert David."

Saya tulis tanpa merubah spelling dan hurufnya.

Modusnya sama meski negaranya beda.
Kalau dulu tahun 1990-an surat yang saya terima dari negara Nigeria dengan modus investasi, ini dari negara yang sedang berperang.

Dulu mengatasnamakan anak pejabat, ajudan menteri, dan sejenisnya dengan tujuan melarikan dana negara ke negara Indonesia semacam money laundrying. Perusahaan kita akan diminta mengirimkan kop surat dengan tanda tangan kosong, rekening bank, dll. Mereka menjanjikan akan mentransfer dana ke rekening perusahaan kita dalam waktu dekat. Selanjutnya dengan alasan ini itu mereka meminta transfer dana dulu ke rekening mereka karena ada masalah perijinan transfer dana dalam jumlah besar ke Indonesia, alasan imigrasi dll. Intinya sama dengan penipuan undian berhadiah yang umum kita temukan saat ini.

Dana investasi yang diceritakan memang teramat menggiurkan karena dalam nominasi rupiah bisa ratusan milyar rupiah. Sehingga bagi pengusaha yang tertipu membuang sekian ratus juta mungkin masuk akal.

Dalam suatu cerita yang diberitakan surat kabar Kompas sekian belas tahun lalu, ada pengusaha Indonesia yang tertipu berangkat ke Nigeria untuk menanyakan dananya. Khabarnya pengusaha itu tidak pernah pulang kembali ke Indonesia.

Jadi berhati-hatilah jika menerima SMS sejenis di atas.